Study Kasus BAB I
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
- Sejauh
mana peran system informasi yang diterapkan oleh ShopKo dan Pamida untuk
menjalankan bisnis mereka? Seberapa pentingkah peran system informasi
tersebut?
JAWAB :
ShopKo menjual pakaian dengan empat
siklus produk dalam setahun, satu produk untuk setiap musim. Ketika ShopKo
menghadapi kompetisi serius dengan perusahaan seperti Gap yang dalam operasinya
memiliki siklus produk yang lebih sering yaitu 2 sampai 3 minggu selalu ada
produk baru. Pada tiap akhir musim (siklus) ShopKo selalu menghadapi dua
masalah yaitu : pertama mengosongkan gudangnya untuk diisi dengan produk baru,
kedua menjual barang-barang kelebihan di gudang dengan meminimalkan kerugian.
Strategi yang dilakukan ShopKo adalah menurunkan harga, strategi ini ternyata
memakan biaya tinggi sejalan dengan bertambahnya siklus per tahun. Kemudian
ShopKo melakukan perubahan system informasinya untuk membantu mengoptimalkan
perusahaan dalam melakukan penurunan harga sehingga masih memperoleh
keuntungan. ShopKo menerapkan Markdown Optimizer dari Spotlight Solutions.
Pamida perusahaan yang juga dibeli
oleh ShopKo memiliki strategi mempertahankan tingginya persediaan barang
ketimbang berlomba menurunkan harga, tujuan strategi Pamida adalah memberikan
pelanggan barang-barang yang selalu tersedia seperti yang diiklankan. Walaupun
telah menerapkan strategi tersebut Pamida tetap kekurangan item produk bahkan
banayak produk favorit tersimpan di gudang padahal di rak-rak took produk
tersebut kosong. Solusi Pamida adalah merampingkan 5 gudang menjadi 3 gudang
dan membuat manajemen inventori menjadi modern. Tetapi perangkat lunak
inventori untuk gudang tersebut tidak diganti/diperbaharui, sehingga
menimbulkan bottleneck yang serius di gudang-gudang Pamida yang mengakibatkan
pendapatan menurun.
Jadi jelaslah bahwa memperbaharui
system informasi sangatlah penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan
meningkatkan pendapatan.
- Sejauh
mana pentingnya proyek pusat distribusi Pamida baik bagi Pamida maupun
ShopKo? Apa saja factor-faktor manajemen, organisasi dan teknologi yang
menghalangi pusat distribusi Pamida sehingga tidak bekerja secara
maksimal?
JAWAB :
Proyek pusat distribusi Pamida
sangat penting bagi Pamida maupun juga ShopKo, karena proyek pusat distribusi
ini memungkinkan pendistribusian barang terawasi dengan lebih baik dan teratur.
Dengan menutup gudang-gudang kecil Pamida pusat distribusi ini mempunyai konsep
mentransformasi gudang dari pusat distribusi berciri fasilitas mengalir (
barang-barang datang di gudang dan segera dikirimkan ke toko-toko ) menjadi
berciri distribusi layanan penuh atau full service ( barang-barang datang
disimpan dulu baru dikirimkan ke toko-toko jika diperlukan )
Faktor-faktor yang menghalangi pusat
distribusi sehingga tidak bisa bekerja secara maksimal adalah :
- manajemen
: manajemen tidak mengungkapkan masalah-masalah serius dari pusat
distribusi, sumber daya yang menipis, tidak memiliki dana, pengunduran
diri CEO Pamida Steve Fishman dan CEO ShopKo William Podany
- organisasi
: peleburan PM Place dengan Pamida
- teknologi
: system informasi yang digunakan Pamida yang sudah ketinggalan jaman
atau kadaluwarsa
- Apakah
ShopKo dan Pamida menggunakan system informasi secara efektif? Mengapa?
Seberapa besar nilai yang diberikan oleh system tersebut bagi bisnis
mereka?
JAWAB :
ShopKo menggunakan system informasi
yang diperbaharui Markdown Optimizer dari Spotlight Solutions, yaitu system
penurunan harga teroptimasi sehingga produk akan terjual baik dan memperoleh
keuntungan banyak pada setiap toko. Perangkat lunak ini memampukan perusahaan
untuk menentukan harga produk sesuai musimnya, sifat geografis setempat, sifat
kesukaan pembeli setempat, dan tuntutan pada masa lalu, dengan cara menganalisa
data penjualan dan data histories penetapan harga. Perangkat lunak ini membantu
dalam menjual barang-barang sisa sehingga tersedia tempat di gudang untuk
barang-barang baru untuk siklus selanjutnya.
Pamida meskipun menggunakan strategi
mempertahankan tingginya stock barang yang bertujuan memberikan pelayanan
kepada pelanggan jika ada permintaan maka tersedia barang yang diminta. Akan
tetapi Pamida tidak melakukan pembaharuan system informasinya yang seperti
dikatakan oleh CEO Pamida, Dan Nicklen bahwa system informasi yang dipakai
Pamida tidak fleksibel lagi untuk menjalankan proses produksi.
Nilai yang diperoleh ShopKo dengan
menerapkan system informasi yang baru adalah kenaikan 25% dari penjualan barang
sisa pada tahun sebelumnya, pengeluaran gaji karyawan menurun 24%, persentase
barang-barang belum terjual pada akhir siklus telah turun dari 7% menjadi 2%.
Salah satu direktur ShopKo, Paul Burrows menyatakan kenaikan 15% berarti
keuntungan bersih US$ 15 juta.
Sedangkan Pamida 9 bulan pertama
menyebabkan ShopKo kehilangan US$ 6,7 juta total pendapatan.
- Jika
anda menjadi CEO dalam posisi seperti ShopKo, bagaimana anda mengatasi
masalah itu? Seandainya anda menjadi CEO dalam posisi Pamida sewaktu
dibeli oleh ShopKo, apakah anda bisa mengenali masalah itu? Bagaimana cara
anda memecahkan masalah tersebut?
JAWAB :
Dalam persaingan perusahaan yang
makin kompetitif yang harus dilakukan adalah mempertahankan kualitas produk,
empat siklus produk dalam setahun sudah tepat, pembentukan pusat distribusi,
memasang iklan pada media, menggunakan system informasi yang selalu
diperbaharui supaya tidak ketinggalan jaman atau kadaluwarsa, dengan system
informasi yang tepat diharapkan dapat menganalisis kebutuhan pelanggan
berdasarkan sifat geografis dan kultur setempat misalnya.
Jika pada Pamida pembentukan pusat
strategi diperlukan untuk mengurangi jumlah gudang, gudang-gudang kecil
ditiadakan diganti gudang sebagai pusat distribusi sehingga memudahkan
pendistribusian dan mengurangi biaya, tujuan strategi Pamida menyediakan barang
jika pelanggan memerlukan adalah baik sekali, akan tetapi harus disertai dengan
perubahan system informasi yang tepat supaya tidak ketinggalan jaman.
- Tantangan-tantangan
manajemen apa saja yang dilustrasikan pada studi kasus ini? Jelaskan
jawaban anda!
JAWAB :
Tantangan manajemen pada ilustrasi studi
kasus ShopKo dan Pamida adalah peranan sistem informasi manajemen dalam
mendukung bisnis. Pada kasus ShopKo pihak manajemen sangat mengerti bahwa
melalui investasi perangkat lunak system informasi akan dapat mengatasi masalah
bisnis yang sedang mereka hadapi. Pada kasus Pamida pembentukan pusat
distribusi yang tidak diikuti pembaharuan system informasi mengakibatkan
kegagalan distribusi yang juga mengakibatkan kegagalan pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar